RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMKIT Darussalam Boarding School 01
BATAM
Kelas/Semester
: X / Genab
Mata
Pelajaran : Perbankan Dasar
Materi Pokok : Simpanan Dana
Tabungan
Kompt. Keahlian : Akuntansi Keuangan
Alokasi
Waktu : 18 x 45 Menit
A.
Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
2.
Keterampilan
KI 4 Melaksanakan tugas
spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta
memecahkan
masalah sesuai dengan bidang Akuntansi
dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan
keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B.
Kompetensi Dasar
1.
KD
pada KI pengetahuan
3.8
Menganalisis simpanan dana tabungan
2.
KD
pada KI keterampilan
4.8 Menghitung
simpanan dana tabungan
C.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.8.1 Menelaah pengertian simpanan dana tabungan
3.8.2 Menganalisis sarana penarikan simpanan tabungan
3.8.3 Menguraikan persyratan bagi penabung
3.8.4 Merinci perbedaan tabungan konvensional dengan tabungan syariah
3.8.5 Menganalisis macam macam tabungan
3.8.6 Melatih menghitung bunga tabungan
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.8.1 Menyalin pengertian simpanan dana tabungan
4.8.2 Melakukan sarana penarikan simpanan tabungan
4.8.3 Menerapkan persyratan bagi penabung
4.8.4 Melaksanakan perbedaan tabungan konvensional dengan tabungan
syariah
4.8.5 Menunjukan macam macam tabungan
4.8.6 Melakukan perhitungan bunga tabungan
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui
kegiatan ini siswa mampu :
1.
Menjelaskan pembahasan simpanan dana
tabungan
2.
Menjelaskan sarana penarikan simpanan tabungan
3.
Menjelaskan persyratan bagi penabung
4.
Menjelaskan perbedaan tabungan konvensional dengan tabungan
syariah
5.
Menjelaskan macam macam tabungan
6.
Menjelaskan perhitungan bunga tabungan
E. Materi Pembelajaran
Tabungan
Menurut
Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau
alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Tabungan juga adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan.
Jadi disimpan dan akan digunakan di masa yang akan datang.
Pendapatan
merupakan faktor utama yang terpenting untuk menentukan konsumsi dan
tabungan. Keluarga-keluarga yang tidak mampu akan membelanjakan sebagian
besar bahkan seluruh pendapatannya untuk keperluan hidupnya. Individu yang
berpendapatan tinggi akan melakukan tabungan lebih besar daripada individu
yang berpendapatan rendah. Tabungan dapat dilakukan oleh seorang pedagang
dengan membeli barang dagangan dengan maksud untuk mengkonsumsi lebih besar
pada waktu yang akan datang.
Usaha perbankan
dalam usaha meningkatkan pengerahan sumber dana dari masyarakat salah satunya
dengan menghimpun sumber dana tabungan. Tabungan adalah simpanan pihak ketiga
pada bank yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
Biasanya suatu bank menyelenggarakan suatu produk tabungan lebih dari satu jenis.
Dengan diperkenalkannya tabungan pada masyarakat hal ini akan
memupuk kesadaran masyarakat seberapa jauh pentingnya tabungan, karena dengan
menabung berarti kita menyimpan uang di bank dengan rasa aman, yang dapat
diambil setiap saat apabila kita membutuhkannya juga dengan menabung berarti
menyisihkan sebagian dari pendapatan yang tidak dipakai untuk konsumsi.
Pengertian tabungan menurut Undang-undang no. 10 tahun 1998
tentang perbankan atas undang-undang no. 7 tahun 1992 tentang perbankan pasal
1 ayat 9: “Merupakan simpanan yang penarikannya dapat dilakukan menurut
syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau
alat yang diupersamakan dengan itu”.
Menurut Dumairy dalam bukunya yang berjudul “Perekonomian
Indonesia” (1996:125) tabungan adalah bagian dari “pendapatan dapat
dibelanjakan” (disposable income) yang tidak dikeluarkan untuk
konsumsi.Pengertian tabungan menurut Thomas Suyatno (2001:71) Tabungan
adalah “Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu”.
Sedangkan menurut Mandala Manarung dan Pratama Rahardja dalam
bukunya yang berjudul “Uang Perbankan, dan Ekonomi Moneter”, tabungan
merupakan simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro dan alat laiinya yang dipersamakan dengan itu.
Pedapat lain mengungkapkan bahwa, tabungan juga didefinisikan
sebagai menyimpan uang di Bank. Bank akan menyimpan uang dalam periode
tertentu sesuai keinginan. Kreditur bebas mengambilnya kapan saja baik itu
secara langsung di teller atau melalui transaksi elektronis. Nilai dalam
tabungan bisa cepat habis karena sering diambil untuk keperluan.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tabungan adalah
sebagian dari pendapatan yang tidak digunakan untuk belanja atau tidak
digunakan untuk kegiatan konsumsi. Tabungan merupakan investasi paling
mudah, paling tidak beresiko, namun memiliki keuntungan yang sangat sedikit. Ada resiko,
ada profit. Jika resiko kecil, profit juga kecil.Mungkin malah
berkurang karena mendapatkan segudang fasilitas dari Bank yang memudahkan
dalam mengatur uang.
Tujuan Menabung dibank adalah :
1) Penyisihan
sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan hari
depan
2) Sebagai
alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok
Perbedaan Tabungan
Bank Konvensional dan Bank Syariah
· Konvensional
Merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku
tabungan, slip penarikan, kuitansi, atau Kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang
merupakan jasa atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening giro,
besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam
praktiknya bunga tabungan lebih besar dari jasa giro.
· Syariah
Bank syariah menerapkan dua akad tabungan, yaitu wadi’ahdan mudharabah. Tabungan
yang menerapkan akad wadi’ahmengikuti prinsip wadi’ah yad
adh-dhamanah, artinya tabungan ini tidak mendapatkan keuntungan karena ia
titipan dan dapat diambil sewaktu-waktu dengan menggunakan buku tabungan atau
media lain seperti kartu ATM. Tabungan yang berdasarkan akadwadi’ah ini
tidak mendapatkan keuntungan dari bank karena sifatnya titipan. Akan tetapi,
bank tidak dilarang jika ingin memberikan semacam bonus/hadiah. Tabungan yangmenerapkan
akad mudharabah mengikuti prinsip-prinsip akad mudharabah.
Diantaranya sebagai berikut,
·
keuntungan dari dana yang digunakan harus
dibagi antara shahibul maal (dalam hal ini nasabah)
dan mudharib (dalam hal ini bank).
·
adanya tenggang waktu antara dana yang
diberikan dan pembagian keuntungan, karena untuk melakukan investasi dengan
memutar dana itu diperlukan waktu yang cukup.
·
Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI tentang
Tabungan adalah sebagai berikut
Tabungan ada dua jenis:
·
Tabungan yang tidak dibenarkan secara
syari’ah, yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga.
·
b. Tabungan yang
dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadi’ah.
Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Mudharabah:
·
Dalam transaksi ini nasabah bertindak
sebagai shahibul mal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib
atau pengelola dana.
·
Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank
dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip
syari’ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak
lain.
·
Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya,
dalam bentuk tunai dan bukan piutang.
·
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam
bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
·
Bank sebagai mudharib menutup biaya
operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi
haknya.
·
Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah
keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.
Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Wadi’ah :
·
Bersifat simpanan.
·
Simpanan bisa diambil kapan saja (on call)
atau berdasarkan kesepakatan.
·
Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali
dalam bentuk pemberian (‘athaya) yang bersifat sukarela dari
pihak bank.
Beda Tabungan Bank Konvensional dengan Bank Syariah
Berikut perbedaan
antara Tabungan Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Mungkin ini bisa
menjadi sebuah jawaban yang bisa warga Nagan jadikan referensi ketika ingin
mengetahui bagaimana prinsip-prinsip dan perbedaan yang ada diantara dua
jenis bank yang saling bertolak belakang ini.dari ruang konsultasi bank di website
Okezone.com. berikut jawaban yang diberikan oleh S Iman Santoso Consumer
Portfolio Management Division Head Bank NISP.
Untuk menjawab
"manakah yang lebih menguntungkan", kita lihat perbedaan tujuan
dari bank konvensional dengan bank syariah. Bank konvensional didirikan untuk
mendapatkan keuntungan material sebesar-besarnya, sedangkan bank syariah
didirikan untuk memberikan kesejahteraan material dan spiritual.
Kesejahteraan material dan spiritual tersebut didapat melalui usaha
pengumpulan dan penyaluran dana yang halal. Artinya, bank syariah tidak akan
menyalurkan dana untuk usaha pabrik minuman keras atau usaha lain yang tidak
bisa dijamin bahwa hasilnya berasal dari kegiatan yang halal.
Karena itu dapat
dikatakan bahwa konsep keuntungan pada bank konvensional lebih cenderung,
berfokus pada sudut keuntungan materi, sedangkan konsep keuntungan pada bank
syariah harus memperhatikan keuntungan dari sudut duniawi dan ukhrawi
(akhirat).
Jika memang tujuan
nasabah sesuai dengan tujuan bank syariah, maka secara prinsip tidak ada
kekurangan dari menabung di bank syariah karena adanya keseimbangan antara
duniawi dan ukhrawi. Namun apabila tujuan nasabah lebih ke aspek-aspek
material, maka bisa jadi benefit yang diperoleh akan kurang sesuai dengan
harapan.Untuk lebih jelasnya, kita coba bandingkan antara tabungan di bank
konvensional dengan tabungan syariah yang menerapkan prinsip mudharabah atau
bagi hasil, sebagai berikut:
Tabungan Konvensional:
·
Bunga sudah ditentukan besarnya terlebih dahulu oleh bank
tanpa memperhitungkan apakah bank sedang mendapatkan keuntungan atau tidak.
·
Besarnya bunga adalah tetap baik bank sedang rugi atau laba.
Walaupun ekonomi sedang booming dan bank sedang mendapatkan banyak laba, akan
tetapi tetap bunga yang diberikan kepada nasabah tidak bertambah.
Tabungan Syariah (dengan prinsip bagi hasil):
·
Tidak menawarkan bunga tetapi bagi hasil dan yang ditetapkan
terlebih dahulu adalah rasio (nisbah) antara bagian keuntungan yang didapat
nasabah dan bagian keuntungan yang didapat oleh bank, misalnya 60:40 artinya
60 persen keuntungan bagi nasabah dan 40 persen keuntungan bagi bank. Karena
itu bagian keuntungan yang diterima nasabah tergantung dari keuntungan yang
didapat oleh bank.
·
Besarnya keuntungan yang diterima oleh nasabah akan meningkat
apabila keuntungan bank sedang booming.
·
Di bank syariah tidak berlaku sistem bunga karena bunga adalah
riba, dengan kata lain bank syariah menghindari adanya pihak yang dizalimi ataupun
menzalimi.
·
Misalnya kita lihat nasabah tabungan dengan bunga (bank konvensional),
pada saat krisis ekonomi maka nasabah tabungan mendapatkan bunga tinggi dan
bank menjadi pihak yang "dizalimi" karena bank sedang sangat merugi
tetapi harus membayar bunga tinggi kepada nasabah.
Macam Macam Tabungan
1. Sumber Tabungan Dalam
Negeri
Jumlah tabungan yang tersedia di suatu negara secara sederhana
merupakan hasil akumulasi atas jumlah tabungan domestik dan tabungan luar
negeri. Tabungan domestik dapat dibagi menjadi dua komponen, yaitu tabungan
pemerintah dan tabungan swasta. Tabungan pemerintah itu sendiri terdiri dari
tabungan anggaran yang diperoleh dari surplus penerimaan pemerintah atas
konsumsinya, di mana konsumsi pemerintah dapat didefinisikan sebagai
keseluruhan pengeluaran pemerintah dalam bentuk uang plus semua aliran modal
keluar (capital outflows) untuk pembelian peralatan-peralatan militer.
Dalam menganalisis komponen-komponen tabungan, perlu untuk
dicatat bahwa bisa saja pemerintah suatu negara mempunyai tingkat tabungan
yang positif meskipun anggaran pemerintah secara keseluruhannya sedang
defisit, karena di dalam anggaran pengeluaran tersebut termasuk juga aliran
modal keluar, atau investasi, yang menggambarkan penggunaan-penggunaan
tabungan pemerintah. Di sisi lain, tabungan swasta domestik juga diperoleh dari
dua sumber, yaitu tabungan perusahaan dan tabungan rumah tangga. Tabungan
perusahaan dapat didefinisikan sebagai laba yang ditahan oleh
perusahaan-perusahaan (pendapatan perusahaan setelah pajak dikurangi dividen
yang dibayarkan kepada para pemegang saham). Tabungan rumah tangga adalah
bagian dari pendapatan rumah tangga yang tidak dibelanjakan. Tabungan ini
berasal dari dari perusahaan-perusahaan bukan korporasi (usaha-usaha
pribadi, partnership, dan bentuk-bentuk usaha bisnis no korporasi
lainnya).
Tabungan luar negeri juga berasal dari dua sumber utama, yaitu
tabungan pemerintah asing atau bantuan luar negeri dan tabungan swasta asing,
terutama oleh perusahaan-perusahaan transnasional dan pinjaman komersial
eksternal. Sumber tabungan yang diandalkan berbeda-beda antar NSB, tidak saja
tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat pendapatan per kapita, kekayaan
sumber daya alam, dan komposisi sektoral GDP, namun juga tergantung
pada sifat dari kebijakan-kebijakan mobilisasi tabungan yang dianut oleh
pemerintah masing-masing NSB tersebut.
2.
Tabungan Domestik
Kebijakan-kebijakan pemerintah juga mempunyai dampak yang
cukup besar bagi kemampuan NSB dalam memobilisasi tabungan domestik mereka.
Di beberapa negara, yang pemerintahannya secara aktif berusaha menetapkan
kebijakan fiskal dan moneter untuk mendorong pertumbuhan tabungan
dengan menggunakan instrumen-instrumen kebijakan yang cocok untuk mencapai
tujuan tersebut. Selain itu, banyak juga pemerintah di beberapa NSB yang
memperhatikan peningkatan tabungan domestik mereka, tetapi masih mengandalkan
pada instrumen-instrumen kebijakan yang kurang tepat dalam memobilisasi
tabungan. Di sisi lain, pada sekelompok negara tertentu , kebijakan
fiskal dan moneter dari pemerintah nampaknya dirancang memang tanpa
memperhatikan implikasinya terhadap tabungan domestik. Seperti kita ketahui,
pada umumnya serangkaian kebijakan pemerintah akan mempunyai respons
positif terhadap tabungan di kelompok negara A, namun respons tersebut
mungkin saja akan berbeda jika kebijakan yang sama diterapkan di negara B,
dan seterusnya.
3.
Tabungan Pemerintah
Tabungan pemerintah merupakan kelebihan pendapatan pemerintah
dari sektor pajak dan sumber- sumber lainnya, setelah pendapatan ini
digunakan untuk pengeluaran rutin. Pendapatan ini diperoleh terutama dari
sektor pajak. Pajak sebagai pendapatan pemerintah ini memiliki dua jenis
pejak yang dipungut yakni pajak langsung (direct taxes) dan pajak
tidak langsung (indirect taxes). Pajak langsung ini merupakan pajak
yang dikenakan atas pendapatan yang diterima atau kekayaan yang dimilki.
Sedangkan pajak tidak langsung merupakan pajak yang dikenakan kepada para
pembeli yang menggunakan barang dan jasa yang ada dalam masyarakat.
Untuk memaksimalkan pendapatan dari sektor pajak demi
pertumbuhan ekonomi suatu negara perlu dilakukan beberapa langkah strategi,
langkah mempercepat tabungan pemerintah ini dilakaukan dengan 2 langkah: (i)
mencari sumber penerimaan pajak yang baru, dan (ii) memperbaiki administrasi
pemungutan pajak.
4.
Sumber Penerimaan Pajak Baru
Sumber penerimman pajak baru ini salah satunya bisa
diperoleh dari peningkatan penerimaan pajak dari sektor pertanian.
Untuk mencapai tujuan dari sektor pajak ini untuk mencapai tujuan ini bisa
dilakukan dengan dua pilihan: yamg pertama dengan menggunakan pajak tanah
yang dimiliki. Tanah-tanah ypertanian dapat dipajak tanpa memendang apakah
tanah akan ditanami atau tidak. Cara yang kedua, adalah penggenakan
pajak atas hasil dari tanah tersebut.
5.
Memperbaiki Administrasi Pemungutan Pajak
Cara yang bisa ditempuh untuk mempertinggi efisiensi
administrasi pemungutan pajak, kegiatan pengumpulannya haruslah disesuaikan
dengan keadaan setempat, serta perlu diadakan koordinasi antara perumusan
struktur pajak dan administrasi pemungutan pajak.
6.
Tabungan Swasta
Tabungan Swasta adalah jumlah pendapatan yang tersisa setelah
rumah tangga
membayar pajak dan
konsumsi mereka, dijelaskan dengan persamaan :
Tabungan
swasta = Y – C
Tabungan swasta
terdiri atas tabungan, yaitu tabungan perusahaan (corporate saving)
dan tabungan rumah tangga (household saving). Di Negara-negara
berkembang, tabungan swasta domestik mempunyai peranan yang besar dalam
mendukung pembentukan modal, dimana utamanya berasal dari tabungan rumah
tangga, selain dari tabungan perusahaan. Sumber tabungan swasta domestik ini
diperoleh dari dua tabungan yakni berasal dari (i) tabungan perusahaan dan
(ii) tabungan rumah tangga.
7.
Tabungan Perusahan
Tabungan perusahaan adalah laba yang ditahan oleh
perusahaan-perusahaan (pendapatan perusahaan setelah pajak dikurangi deviden
yang dibayarkan kepada pemegang saham).
8.
Tabungan rumah tangga
Tabungan rumah tangga adalah bagian dari pendapatn rumah
tangga yang tidak dibelanjakan. Tabungan ini meliputi tabungan yang berasal
dari hasil perusahan-perusahaan bukan korporasi (usaha-usaha pribadi,
partnership, dan bentuk-bentuk usaha bisnis non korporasi lainnya).
F.
Model dan Metode :
1. Metode pembelajaran project based
learning ( PJBL )
G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran
1.
Media
a.
Papan tulis
b.
Spidol
c.
Pengaris
2.
Alat/Bahan
a.
LCD/OHP.
b.
Komputer/Laptop.
H.
Sumber Belajar
1.
Buku Referensi
2.
Elektronik
3.
Alam lingkungan
4.
SOP DU/DI
5.
Modul Dasar Dasar Perbankan,
Karangan Ernawati
I.
Langkah Langkah
Pembelajaran
Pertemuan
1 (3 JP) Tanggal 4 Januari 2018
No
|
Langkah-langkah Pembelajaran
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluan
·
Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen,
menyapa dan menanyakan kabar kepada peserta didik.
·
Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
·
Guru membacakan serta menjelaskan tujuan
pembelajaran kepada peserta didik.
·
Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan
cara memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan
materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
·
Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk
merelevansikan materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan
materi yang akan diajarkan, yaitu mengenai Jasa simpanan giro
|
15
menit
|
2
|
Kegiatan Inti
Eksplorasi
·
Peserta didik diminta untuk memaparkan
pengetahuannya mengenai pengertian simpanan
dana tabungan
·
Peserta didik diminta untuk menyebutkan sarana penarikan simpanan dana tabungan
Elaborasi
·
Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik
guna meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai sarana penarikan simpanan
dana tabungan
·
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk berdiskusi tentang materi sarana penarikan simpanan dana tabungan atau bagian yang
belum dimengerti.
|
105 Menit
|
3
|
Penutup
·
Peserta
didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.
·
Mengingatkan kembali pelajaran besoknya tentang persyaratan bagi
penabung
·
Salam
|
15 menit
|
Pertemuan
2 (3 JP) Tanggal 11 Januari 2018
No
|
Langkah-langkah Pembelajaran
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluan
·
Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen,
menyapa dan menanyakan kabar kepada peserta didik.
·
Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
·
Guru membacakan serta menjelaskan tujuan
pembelajaran kepada peserta didik.
·
Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan
cara memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan
materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
·
Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu mengenai persyaratan bagi penabung
|
15 menit
|
2
|
Kegiatan Inti
Eksplorasi
·
Peserta didik diminta untuk memaparkan
pengetahuannya tentang persyaratan bagi penabung
·
Peserta didik diminta untuk
menguraikan persyaratan bagi penabung
Elaborasi
·
Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik
guna meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai persyaratan bagi penabung
·
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk berdiskusi tentang materi persyaratan bagi
penabung atau bagian yang belum dimengerti.
|
105 Menit
|
3
|
Penutup
·
Peserta
didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.
·
Mencek kembali catatan siswa yang menulis
·
Guru memberi tahu pelajaran berikutnya tentang perbedaan tabungan
konvensional dengan tabungan syariah
·
Salam
|
15 menit
|
Pertemuan
3 (3 JP) Tanggal 18 Januari 2018
No
|
Langkah-langkah Pembelajaran
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluan
·
Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen,
menyapa dan menanyakan kabar kepada peserta didik.
·
Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
·
Guru membacakan serta menjelaskan tujuan
pembelajaran kepada peserta didik.
·
Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan
cara memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan
materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
·
Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk
merelevansikan materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan
materi yang akan diajarkan, yaitu persyaratan bagi penabung
|
15
menit
|
2
|
Kegiatan Inti
Eksplorasi
·
Peserta didik diminta untuk memaparkan
pengetahuannya mengenai perbedaan tabungan konvensional dengan tabungan
syariah
·
Peserta didik diminta untuk menyebutkan berbagai perbedaan tabungan konvensional dengan tabungan
syariah
Elaborasi
·
Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik
guna meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai perbedaan
tabungan konvensional dengan tabungan syariah
·
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk berdiskusi tentang materi perbedaan tabungan konvensional dengan
tabungan syariah atau
bagian yang belum dimengerti.
|
105 Menit
|
3
|
Penutup
·
Peserta
didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.
·
Guru Mencek kembali tugas yang di kerjakan siswa
·
Guru memberi tahu pelajaran berikutnya tentang macam macam tabungan
·
Salam
|
15 menit
|
Pertemuan
4 (3 JP) 25 Januari 2018
No
|
Langkah-langkah Pembelajaran
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluan
·
Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen,
menyapa dan menanyakan kabar kepada peserta didik.
·
Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
·
Guru membacakan serta menjelaskan tujuan
pembelajaran kepada peserta didik.
·
Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan
cara memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan
materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
·
Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk
merelevansikan materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan
materi yang akan diajarkan, yaitu mengenai perbedaan tabungan konvensional dengan
tabungan syariah
|
15
menit
|
2
|
Kegiatan Inti
Eksplorasi
·
Peserta didik diminta untuk memaparkan
pengetahuannya mengenai macam macam tabungan
·
Peserta didik diminta untuk menyebutkan macam macam tabungan
Elaborasi
·
Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik
guna meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai macam
macam tabungan
·
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk berdiskusi tentang materi macam macam tabungan atau bagian yang belum dimengerti.
|
105 Menit
|
3
|
Penutup
·
Peserta
didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.
·
Guru Melihat kembali tugas siswa yg belum mengerti macam macam tabungan
·
Guru memberi tahu pelajaran berikutnya tentang tata cara perhitungan bunga
tabungan
·
Salam
|
15 menit
|
Pertemuan
5 (3 JP) Tanggal 1 Februari 2018
No
|
Langkah-langkah Pembelajaran
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluan
·
Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen,
menyapa dan menanyakan kabar kepada peserta didik.
·
Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
·
Guru membacakan serta menjelaskan tujuan
pembelajaran kepada peserta didik.
·
Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan
cara memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan
materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
·
Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk
merelevansikan materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan
materi yang akan diajarkan, yaitu mengenai macam macam tabungan
|
15
menit
|
2
|
Kegiatan Inti
Eksplorasi
·
Peserta didik diminta untuk memaparkan
pengetahuannya mengenai tata cara perhitungan bunga tabungan
·
Peserta didik diminta untuk menyebutkan tata cara perhitungan bunga tabungan
Elaborasi
·
Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik
guna meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai tata cara perhitungan bunga tabungan
·
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk berdiskusi tentang materi tata cara perhitungan
bunga tabungan
atau bagian yang belum dimengerti.
|
105 Menit
|
3
|
Penutup
·
Peserta
didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.
·
Guru memeriksa catatan siswa dan mengingatkan siswa untuk minggu
depan ada UH 1
|
15 menit
|
Pertemuan
6 (3 JP) Tanggal 8 Februari 2018, ( Ulangan Harian I)
No
|
Langkah-langkah Pembelajaran
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluan
·
Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen,
menyapa dan menanyakan kabar kepada peserta didik.
·
Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
·
Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik.
·
Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan
cara memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan
materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
·
Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk
merelevansikan materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan
materi yang akan diajarkan, yaitu mengenai simpanan dana tabungan
|
15
menit
|
2
|
Kegiatan Inti
Eksplorasi
·
Peserta didik diminta untuk memaparkan
pengetahuannya mengenai simpanan dana tabungan
·
Peserta didik diminta untuk menyebutkan simpanan dana tabungan
Elaborasi
·
Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik
guna meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai simpanan
dana tabungan
·
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk berdiskusi tentang materi simpanan dana tabungan atau bagian yang belum dimengerti.
·
Guru memberi waktu pada siswa untuk
mempersiapkan perlengkapan ujian dan waktu membaca ulang pelajaran yg
bersangkutan
·
Guru mempersiapkan soal tentang UH I
untuk dibagikan
·
Guru menjelakan metode UH I yg akan
dilaksakan, dimulai dari waktunya, dan ketentuan lainnya (waktunya 45
menit)
|
90 Menit
|
3
|
Penutup
·
Peserta
didik memperiksa kembali jawaban
sebelum di kumpulakan
·
Peserta didik mengumpulkan sesuai dengan waktu yg di berikan
·
Guru membahas hasil UH I secara bersama dengan siswa
·
Guru membahas pelajaran untuk minggu depan supaya siswa bisa
mengetahui kegiatan atau pelajaran berikutnya
·
Mengucapkan salam pertanda berakhirnya pelajaran.
|
30 menit
|
J.
Penilaian Pembelajaran,
Remedial dan Pengayaan
Aspek yang dinilai
Cara penilaian:
1.
Teslisan atau Tertulis
2.
Observasi kelas
3.
Portofolio
Penilaian Pembelajaran
No
|
Soal
|
Waktu (45)
|
Analisi Soal
|
Pembagian nilai/Soal
|
Skor
|
KKM
|
1
|
Tulis dan jelaskan pengertian simpanan dana tabungan?
|
3
|
Mudah
|
10
|
|
70
|
2
|
Tulis dan jelaskan sarana penarikan simpanan dana tabungan?
|
5
|
Sedang
|
15
|
|
70
|
3
|
Tulis dan jelaskan persyaratan bagi penabung?
|
5
|
Sedang
|
15
|
|
70
|
4
|
Tulis dan jelaskan perbedaan tabungan konvensional dan tabungan
syariah?
|
7
|
Sulit
|
15
|
|
70
|
5
|
Tulis dan jelaskan macam macam tabungan?
|
5
|
Sedang
|
15
|
|
|
6
|
Transaksi yg terjadi pada rekening
giro Tn. Ray selama bulan juni 2017
Nama nasabah : Tn. Ray
No rekening : 10.04.2017.10
- 1 Setoran Tunai Rp 10.000.000
- 7 Tarik dengan Cek Rp 2.000.000
- 10 Setor tunai Rp 5.000.000
- 14 Setor kliring Rp 12.000.000
- 16 Tarik Dengan BG Rp 5.000.000
- 18 Transfer keluar beban Rp 3.000.000
- 23 Kliring masuk Rp 7.000.000
- 29 setor dengan cek Rp 8.000.000
|
20
|
Sulit
|
30
|
|
|
Keterangan
Skor
5 (85-100) : Sangat jelas
Skor
4 (75-84) : Jelas
Skor
3 (67-74) : Cukup jelas
Skor
4 (50-66) : Kurang jelas
Skor
5 (0-49) : Tidak jelas
Program Remedial
No.
|
Jenis Tugas
|
Kegiatan
|
Nilai
|
KKM
|
1.
|
Kelompok
|
Diskusi tentang Simpanan Dana Tabungan
|
|
|
2.
|
Individu
|
·
Mengerjakan soal yang telah disiapkan guru
·
Mengulang soal yang
diangap sulit waktu UH 1
|
|
|
|
Bagi pak perangkat AkuntansiPerbanknya...
BalasHapusya ambil jaa pak
BalasHapusterima kasih pak atas perangkatnya.
BalasHapus